..Ayo podo nulis,tuker-tuker informasi,merentang jarak menjalin kerabat...

Senin, 24 November 2008

Ayo Nyate Bareng

Berapa waktu lalu aku (Khomiarko) mendapat SMS dan di telepon kawan Baskoro yang katanya didatengi beberapa orang kawan lain yang ingin kumpul-kumpul. Aku juga ditelpon kawan Muhtadi yang nyoba nomer hp barunya.
Setelah omong-omong dan dapet masukan dari beberapa orang kawan, kami lalu sepakat untuk mengadakan acara nyate bareng. Ya sekedar untuk mengobati rasa kangen kawan-kawan yang udah lama nggak ketemu.
Karena acara ini boleh dikatakan mendadak dan kawan-kawan di Solo juga sedang pada sibuk. Jadi acara ini kami buat santai wae...non formil...yo sekedar kumpul-kumpul. Maka buat kawan-kawan yang ada waktu silahkan datang ke rumah mas Makrus yang di Gentan, hari Senin tanggal 8 Desember 2008 (Idul adha), setelah dzuhur (sekitar jam 1).
Buat kawan-kawan yang mau bawa kambing sendiri dipersilahkan.
Ojo lali yo...! Kabari kawan-kawan yang lain.

Minggu, 16 November 2008

Bocoran Bisnis : Jangan Remehkan Bisnis Kecil makanan dan Minuman

Sehari setelah aku menulis tentang bisnis kecil makanan dan minuman, aku jadi ingat sebuah mobil yang lumayan mewah untuk ukuranku, yaitu Nissan X Trail. Dengan penasaran aku lalu buka-buka iklan mobil di Jawa Pos, dan aku jadi tahu ternyata mobil ini memang lumayan mahal. Tahu nggak berapa harganya? Untuk Nissan X Trailbuatan tahun 2005, harga yang ditawarkan antara Rp. 185 - 190 juta.
Lalu apa hubungannya bisnis makanan dan mobil Nissan X Trail ini?
Ngini ceritane...Suatu hari, disebuah negeri yang indah...????
Waktu aku masih ngantor di LPT Indak Propinsi Jawa Timur, ada seorang pengusaha binaan LPT yang kalau datang pakai mobil Nissan X Trail. Orangnya cukup bersahaja, tapi mobil tumpangannya cukup mewah.
Awalnya aku pikir nih pengusaha pasti pengusaha yang punya pabrik gede dengan kantor yang cukup elit. Tapi dugaanku salah besar, karena ternyata pengusaha ini adalah seorang pedagang bakso dan es teler, dan tempat usahanyapun bukan berupa sebuah restoran, atau minimal punya tempat di Ruko. Tempat usaha orang ini ternyata hanya sebuah tenda yang cukup gede, yah kira-kira cukup untuk 10 orang pembeli, berlokasi di dalam jalan kecil yang biasa untuk parkir di wilayah Siola (Surabaya). Tapi dia sekarang udah jarang nungguin tenda baksonya tersebut, karena udah diurusi 4 orang karyawan, dan udah punya sebuah cabang.
Terus terang aku nggak tahu berapa keuntungan yang bisa dia peroleh tiap bulannya, sehingga dia mampu beli mobil mewah yang tentu saja biaya operasionalnya cukup tinggi.
Tapi ternyata dia nggak sendirian. Di Surabaya ada juga seorang pedagang sate kelopo (sate daging yang dibalut parutan kelapa) yang lokasi berdagangnya di depan sebuah gang, di wilayah Jl. Wali kota Mustajab (dekat balai kota Surabaya) yang cukup berhasil.
Kalau kamu nggak begitu familiar dengan Surabaya, mungkin kamu akan kesulitan mencari lokasi orang ini, karena tidak ada plang nama, dan dia jualan hanya duduk pakai dingklik didepan sebuah gang kecil (kayak mbok-mbok pedagang sate keliling). Namun jangan kira dia hanya pedagang kecil yang perlu dikasihani, karena rumahnya cukup mewah dan garasinya pun diisi dengan mobil yang cukup mewah juga.
Kawan aku tulis ini untuk sekedar memotivasi diri sendiri dan kalian juga, bahwa ada banyak jalan untuk bisa sukses. Yang penting tetap sabar, tekun dan kerja keras.
Mudah-mudahan kita semua cukup sabar untuk menunggu Joyo datang..!!!
Semoga sukses kawan!

Selasa, 11 November 2008

Bocoran Bisnis : Jangan Remehkan Bisnis Kecil Makanan dan Minuman

Ketika aku () masih ngantor di LPT Indak Propinsi Jawa Timur, di Surabaya, aku punya seorang langganan bakul jamu. Seorang lelaki asal Karanganyar, Solo. Dari dia aku jadi tahu, ternyata jualan jamu keliling semacam beras kencur dll. nggak bisa dianggap enteng. Bayangin aja, menurut dia modal untuk membeli bahan baku dll. dia hanya keluar uang Rp. 15.000,-. Dalam sehari dia bisa mendapatkan hasil penjualan antara Rp. 70.000 - Rp. 80.000,-. So berapa keuntungan yang dia peroleh perhari kawan? Kalau dikalikan 30 hari, kira-kira lumayanlah untuk sekedar hidup sederhana. Tapi itu masih belum seberapa dibanding kalau jualan bakso. Informasi ini aku peroleh ketika aku mencoba jualan bakso, setelah aku mengundurkan diri dari kantor. Menurut juraganku, tempat aku ambil bakso (aku biasanya kulakan ke dia, jadi beli putus). Anak buahnya yang berjualan kelilingan biasanya dia bayar dengan sistem komisi, yaitu sekitar 20% dari penjualan. Kamu tahu nggak berapa penjualan mereka perhari? Rata-rata mereka bisa melakukan penjualan sekitar Rp. 300.00 - Rp. 400.000,-. JAdi kira-kira mereka bisa dapat komisis penjualan antara Rp. 60.000 - Rp. 80.000,- perhari. Itu belum termasuk keuntungan mereka dari penjualan minuman yang mereka bawa. Pergelas mereka bisa dapat antara Rp. 500 - Rp. 1.000,-. So kira-kira mereka bisa dapat penghasilan sekitar Rp. 80.000 - Rp. 100.000,- perhari. Lumayan Tho!? Yang aku ceritain diatas baru yang kelas kecil-kecilan. Tapi You bisa bayangin deh, yang jualannya udah pakai tenda apalagi yang udah punya stand yang bagus. Soalae biasanya yang jualan di stand, keuntungannya bisa 2 kali lipat. Tapi untuk ndapetin itu ternyata musti kerja keras, terutama kali belum punya langganan and punya rasa gengsi, apalagi yang udah ada titel ST-nya dibelakang nama. Kalau aku sih, terus terang gagal jadi rukang bakso karena pada waktu itu bersamaan dengan aku mulai ngerintis toko obatku. Jadi ya kualahan deh. Terpaksa aku lepas jualan baksonya, tapi aku berharap suatu sa'at nanti, aku punya stand bakso yang pantas untuk kalian ampiri. Oke...!? Satu lagi : Jadi kalau you lagi ngerintis suatu usaha, mendingan You fokus deh, jangan lirak-lirik, susah jadinya. Ntar kalau udah jalan (sukses), baru boleh deh u nyoba usaha yang lain. Dan ini ternyata berlaku juga buat kalau kita lagi usaha deketin gajoan. Musti fokus!!! Ntar kalau udah dapet, baru...????