..Ayo podo nulis,tuker-tuker informasi,merentang jarak menjalin kerabat...

Jumat, 28 September 2007

AWAL MULA

Pada jaman dahulu kala, di pinggiran sebuah telaga Lumpur yang panas, hiduplah seorang pria muda yang baik hati dan tidak sombong. Oooh mas Boy!
Sorry ngelantur…!
Gi ni nih cerita sebenarnya.
Sekitar tiga tahun yang lalu, ketika aku masih sering mampir ke Solo, dalam rangka kunjungan ke mbahe anakku di desa Galan, Wonosari, Delanggu. Aku menyempatkan diri mampir keteman-teman yang masih ada di Solo.
Dari beberapa pembicaraan, terlontar dari beberapa orang teman, ide untuk ngumpul lagi (reuni). Diantara mereka mengaku sudah kangen karena lama tidak berjumpa dengan teman-teman lama. Beberapa diantarnya mengaku sudah tidak sabar untuk kembali merasakan pusing, anyel, gemes melihat tampang-tampang konyol dan agak nggilani namun ngangeni (maksude kangen sing arep nabok red.) dari teman-teman lama.
Aku mencoba menampung aspirasi mereka, dan menyampaikan hal tersebut kepada teman-teman yang lain. Kebanyakan mereka sangat antusias untuk melaksanakan ide tersebut. Namun ternyata antusiasme tidaklah cukup untuk membuat sebuah ide menjadi kenyataan. Karena kesibukan masing-masing, ide tersebut terpaksa gagal untuk dilaksanakan.
Beberapa waktu ide tersebut menguap. Kemudian pada suatu hari ada seorang teman yang kejatuhan ilham, sehingga timbul ide reuni itu lagi.
Kembali aku diojok-ojoki. Tapi karena aku jauh banget dari Solo, yang notabene merupakan lokasi terbanyak dimana teman-teman berada, maka aku serahkan keteman-teman yang ada di Solo.
Tapi karena sibuk dan tidak terlalu pede. Mereka merasa tidak mampu untuk melaksanakan tugas tersebut. “aku kon playon yo gelem, angger ora kon mikir” begitu kira-kira alasan mereka.
Lagi-lagi ide tersebut musnah ditiup angin.
Setelah beberapa lama ide itu tenggelam, kembali ada yang kumat dan ngojok-ngojoki untuk kumpulan. Walaupun sudah agak pesimis, namun karena rodo risi bolak-balik dibujuk-bujuk. Akhirnya timbul tekad untuk melaksanakan acara tersebut.
Setelah mohon petunjuk dan restu beberapa sesepuh yang masih hidup dan bisa dicontact. Dan dengan didahului lelaku topo mbisu yen turu (kalau tidur sambil ngomong, namanya ngelindur, ya tho?!) Aku memberanikan diri untuk menetapkan hari dan tanggal pelaksanaan acara. Maka ditetapkanlahg tanggal 20-21 Agustus 2006, hari minggu – senin, bertepatan dengan adanya tanggal merah yang gandengan.
Dengan nawaitu dan duit utangan, Bismillahirahman nirohim. Surat undangan dibikin drafnya. Kawan-kawan yang di Solo segera dikoordinir untuk menyiapkan segala sesuatu (kawan Aidit tidak ikut).
Lalu sampailah undangan acara kumpulan sampai kepada kawan-kawan, baik lewat pos maupun lewat jasa baik kawan-kawan yang lain.

Minggu, 23 September 2007

TAK TERASA

Tak terasa udah setahun lebih kita ngumpul di Tawangmangu.
Ada beberapa agenda yang belum bisa kita selesaikan.
Melalui blog ini, aku nyoba nyicil agenda yang pernah kita buat bersama.
Jangan lihat modelnya yang masih berantakan. Tapi lihatlah niatnya yang lahir dari hati nurani yang paling dalam.Postingan awal ini hanya sebagai pengenang pertemuan kita setahu yang lalu, oooh!