VS
Kemarin aku sempat cerita dikit tentang naruto.
Mungkin kalian tahu ceritanya spiderman, manusia laba-laba yang suka bergelantungan di antara gedung-gedung tinggi.
Ceritanya dia itu sebenarnya cuma manusia biasa yang Ndilalah digigit seekor laba-laba yang menyebabkan dia mendapat anugerah mempunyai kemampuan super hero yang bisa meloncat, melayang dan tahan banting (kalau kebanting bukannya dia yang remuk, tapi tembok atau lantainya yang remuk).
Spiderman adalah seorang yang menjadi wartawan bernama peter sopo gitu...? (mbuh lali). Dia sendiri tidak ada keinginan menjadi ataupun berusaha menjadi super hero. Dia hanya mendapat anugerah (dari pengarangnya???) untuk menjadi super hero.
Beda banget dengan Naruto yang mendapat banyak tantangan/ gangguan dari banyak orang karena ditubuhnya terdapat siluman serigala.
Seperti kemarin sedikit aku cerita, bahwa naruto mempunyai semangat dan tekad dan energi untuk mengatasi segala rintangan untuk mencapai apa yang diinginkannya. Dia harus berjuang keras. Walaupun harus keluar keringat, air mata dan darah, naruto tetap berjuang, dan pada akhirnya dia menjadi seorang yang hebat (setidaknya dimata anak saya)
Sedangkan peter (si spiderman) ini, tanpa usaha apa-apa, tiba-tiba cekit digigit laba-laba dan berubah menjadi orang hebat.
Kalau dianalogikan cerita dua tokoh hebat dengan keadaan kita, terus terang, bagiku kebanyakan kita lebih mirip seperti naruto. Kebanyakan kita lahir dari keluarga biasa-biasa, makan, minum, tidur, mendem...kahanan. kita juga tidak punya sesuatu yang hebat yang tiba-tiba menclok seperti halnya spiderman.
Jadi kita perlu kerja keras untuk bisa mencapai apa yang kita inginkan. Seperti halnya saya, dan beberapa temen2 yang sama-sama berotak encer (saking encernya sering merembes keluar, dadi malah rodo ra mudengan), yang waktu kuliah harus berjuang keras untuk bisa sekedar lulus dengan IP pas-pasan.
Kalau aku nonton film naruto, kadang-kadang aku jadi ingat Margono. atau jangan-jangan mengarang naruto terinspirasi oleh dia ya??!
Satu hal yang paling aku ingat ketika dia di beri deadline oleh dosen pembimbingnya selama tiga bulan untuk menyelesaikan TA- nya yang sudah agak lama belum jadi atau harus ganti judul baru. Sang Gogon ini tidak lantas menyerah, justru dia semangat, bahkan saking semangatnya di plat nomer sepeda motornya di tulisi dead line, dan yang paling aku ingat ketika suatu sore dia datang ke tempatku dengan batuk yang di plester, padahal tadi pagi ketika berangkat dari tempatku untuk berangkat konsultasi ke UGM Jogja, batuke masih mulus. Kemudian dia cerita bahwa ketika berangkat ke Jogja, dia mengalami kecelakaan di Prambanan. Karena terburu-buru Sepeda motornya dititipkan ke polisi, sedangkan dia melanjutkan perjalanan ke Jogaja. Dan dengan darah yang masih ndlewer di batuk, dia menghadap dosen pembimbing untuk konsultasi.
Dan seperti yang kita tahu, Margono, yang sekarang menjadi seorang PNS di sebuah Pemkab yang baru di Kalimantan ini, akhirnya berhasil menyelesaikan TA sebelum dead line-nya.
Jadi sekali lagi, kita bukanlah si peter yang mendapat anugerah digigit laba-laba dan menjadi orang hebat tanpa kerja keras. Kita hanyalah aku, kamu dan kalian yang harus berjuang untuk mencapai apa yang kita inginkan.
Selamat berjuang kawan...!
Jangan pernah menyerah...!
Kapan-kapan kita nonton Naruto bareng yok...!!!?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar