Rabu, 30 April 2008
Naruto
Oleh-oleh dari Batam (Bag 2)
Waktu berangkat sebenarnya cuaca cerah, bahkan aku masih bisa ngeliat gentent rumahku yang bocor atau lambaian jemuran istriku dari atas. Ditengah perjalanan cuaca tetep cerah, cuma terasa beberapa kali guncangan.
Teman perjalanku kebanyakan masih muda-muda banget. Penampialn mereka khas anak muda, bahkan diantaranya norak banget. Mungkin mereka orang-orang yang mau nyari atau sudah kerja di Batam, yang konon masih banyak banget lowongan pekerjaan, terutama bidang elektronika.
Diatas pulau Batam, kulihat banyak banget bangunan gede yang berkelompok yang ternyata lokasi daerah industri. Dibeberapa tempat aku lihat banyak alat berat sedang ngeruk tanah yang berbukit-bukit.
Begitu turun aku udah disambut oleh seorang saudara. Dengan sepeda motor, aku diajak muter-muter sebelum pulang ke rumah.
Jalanan di Batam lebar-lebar. Sepanjang jalan kebanyakan yang aku lihat cuma pepohonan yang tidak terlalu lebat dan perbukitan tandus. Dibeberapa tempat terlihat beberapa perumahan dan pertokoan. Jadi kayaknya terkotak-kotak.
aku sempat diajak masuk ke daerah industri yang sangat rapi. Jalannya besar-besar namun sepi (waktu itu pas jam kerja, kalau lagi bubaran kerja jalanan rame banget dan kendaran angkutan umum boleh masuk), hanya ada beberapa mobil yang lalu lalang dan beberapa sepeda motor yang nongkrong, katanya sih tukang ojek. Daerah itu lumayan gede, jadi kalau mau jalan ya mungkin kita perlu bawa perbekalan yang cukup tapi nggak perlu bawa tenda ataupun alat masak.
Ada beberapa orang yang sedang nongkrong2, kata guide ku mereka sedang mencari kerja. Disana katanya banyak banget orang yang berpindah-pindah kerja. Bosen di PT ini, tinggal bikin lamaran pindah ke PT itu.
Kalau didalam kota sih nggak ada perbedaan yang mencolok di banding kota2 di Jawa, cuma lebih bersih dan rapi. Tapi begitu keluar dari keramaian sepanjang jalan yang gede dan lebar itu hanya terlihat pohon dan perbukitan. Aku jadi ingat cerita Margono waktu di Kalimantan dia kadang2 harus bawa peralatan tambal ban dan ban serep, karena kalau ban bocor pas jauh dari pemukiman bisa nangis karena harus nuntun sepeda motor.
Sabtu, 19 April 2008
Surat Dari Semarang
Tahun kelahiranku yang bener 1976 (dah tua jg ya..),
Awal pertemuanku dengan Atmo waktu dia nganggur ,kerjaanya cuma duduk didepan teras ma baca koran.
Tiap pagi dia sarapannya ngliatin aku yang jalan untuk berangkat kekantor.
Setelah ada pendekatan dia ngajak kenalan dan ga lama kemudian kita jadian,
Sedih banget waktu itu(pacaran) soale kalo' jalan2 yang traktir makan pasti aku (Cape' dech..tanya tu orangnya).
Tahun 1999 dia dapet kerjaan jadi GURU ( salah jalu ya...)sampe sekarang.
setelah 6 bln pacaran kita nikah dech,dengan Komit ga rame2 tapi Mas kawinnya sebuah Rumah Tipe 21 LUNAS (sekarang aku tempati).
Kita ga sempet bulan madu,soale keburu keluar sikecil yang pertama,namanya Via.
Bersamaan dengan lahirnya anak pertama,dia diangkat Jadi Wakasek sampe sekarang,Lumayan bisa buat beli susu.
Kalo aku sekarang kerja di PT.TECHPACK ASIA,sebuah perusahaan Asing(PERANCIS) dalam bidang PACKAGING,aku di Bagian shipment.
Aku kerja mulai tahun 1998 sampe sekarang dan mudah2an betah ampe Pensiun.
Aku salah satu atlit Perusahaan lho...
Volly dan Bulu Tangkis adalah kesukaanku (kalo' ada turnament diundang ya...)
Tahun 2008,anak kedua lahir namanya Chevan.
sekarang dia udah 2 tahun.Mirip ayahe kan...(ya iya lah...).kalo anak yang pertama kaya' nya mirip aku dech...
aku jadi penasaran,
kaya' apa ya yang namanya GARENG.(jah ibu ini...)
Yang sering ketemu aku ama Yudi dan Salim (Solo).kapan kita ada REUNI???(telat bu...udah pade reuni part 2 neeh)
kalo aku mo Reuni ma temen2ku kan jauh harus pulang ke Lampung dulu.
jauh kan,,,,dah dulu yach..kayaknya dah cukup dech Sharenya..
Kurang puas by SMS aja,
Salam,
Yulita Ervani
Note: Surat Asli Belum sempet ngarang:))
Jumat, 11 April 2008
Intermitzuh
Seseorang berkaca pada cermin,sejenak terlintas dua bola mata di wajahnya.dua biji mata anda ada dua,saling terpisah,berjarak pula.
tetapi selalu ada chemistry di antara keduanya.Mereka berkedip bersama,bergerak ke pojok,atas kiri maupun melingkar.Menangis,melihat dan terpejam bersama.
meski tak pernah saling berpandang,bahkan melihat satu sama lain.
Beginilah seharusnya persahabatan itu ada,tak hanya selalu mencari kesalahan tetapi saling melengkapi.tak sekadar menonjolkan egoisme diri,yang pada akhirnya akan memisahkan nilai ataupun kaidah bersahabat.
Ketika jarak berkendala,ikatan bathin menguatkan perasaan unitas antara kita.
Nasib satu dengan lainnya tak homogen,ada yang berlebih mungkin ada banyak pada Berstrata kurang.
Satu sahabat tertimpa aral,karib lainnya ada setia mendampingi,menghibur serta membanggakan hati ,dan saling menguatkan indahnya bersahabat.
Kamis, 10 April 2008
Bocoran Bisnis Air minum Isi Ulang (Bag. 2)
Perhitungan dibawah ini merupakan perhitungan yang aku peroleh dari seorang teman yang berbisnis air minum isi ulang.
Perhitungan ini dibuat sekitar tahun 2002.
Asumsi :
* Harga pergalon Rp. 2.500
* Harga air sumber pandaan pertangki (5.000 liter) Rp. 100.000 (untuk wilayah Surabaya)
* Harga tisu/ tutup botol kira-kira Rp. 160
* Isi 1 tangki (5.000 liter) air = 250 galon (18 liter/ galon dan mecer-mecere/ tumpah)
* Pemantuan sementara pada waktu itu, dibeberapa depot air minum isi ulang, rata-rata penjualan perhari mencapai 100 galon lebih.
Pendapatan :
* Rata-rata penjualan perhari 50 galon.
* Penjualan perbulan 50 galon x 30 hari = 1.500 galon = 6 tangki/ bulan.
* Pendapatan perbulan 1.500 x Rp. 2.500,- = Rp. 3.750.000,-
Pengeluaran :
* Pembelian air 6 tangki x Rp. 100.000,- = Rp. 600.000
* Gaji karyawan (2 orang) = Rp. 600.000
* Pembelian tisu/ tutup botol (1.500 buah) = Rp. 240.000
* Pembelian Cartridge (3 buah) = Rp. 155.000
* Listrik = Rp. 50.000
Total Rp. 1.645.000
Keuntungan perbulan = Rp. 3.750.000 - Rp. 1.645.000 = Rp. 2.105.000,-
Investasi untuk satu set peralatan pengolah air minum dari mulai 15 juta sampai 100 juta.
Bahkan sekarang ada yang bisa memproduksi peralatannya dan menjual hanya dengan harga di bawah 10 juta.
Untuk lokasi strategis, kamu nggak perlu ada dipinggir jalan besar. Karena untuk bisnis ini lokasi didekat pemukiman penduduk justru merupakan lokasi yang sangat bagus. Soalnya konsumen air minum isi ulang ini adalah orang yang butuh praktis dan hemat. Bisa minum air putih tanpa masak, tanpa nunggu ummup (mendidih) tur murah. Umumnya keluarga kecil, orang kost, mahasiswa atau sejenisnya.
Lha siapa yang mau beli kalau lokasi kamu dipinggir jalan gede, tapi jaraknya jauh dari pemukiman penduduk...???
Tapi ojok lali, setiap perintisan bisnis mesti butuh keuletan.
Mudah-mudahan manfaat.
Sampai jumpa...Salam!
NB : Buat kawan-kawan yang berbisnis ini, mohon ma'af. bukan niat saya untuk membocorkan rahasia anda dan menimbulkan persaingan baru. Tapi semata-mata hanya untuk berbagi pengetahuan dengan sesama teman dan percayalah Rezeki kita sudah ada yang ngatur...sekarang tinggal bagaimana kita meraihnya.
Selasa, 08 April 2008
Bocoran Bisnis
Nih tak kasih bocorannya ya!
Ups sorry, ternyata sudah waktunya njemput anakku nih!
Tapi sekedar cipratan informasi, bahwa ada beberapa jenis mesin pengolah air minum isi ulang yang bisa membuat pemiliknya bisa balik modal hanya dalam waktu beberapa bulan. Nggak sampai setahun, karena laba bersih yang diperoleh cukup lumayan. Dengan itungan yang biasa-biasa, nggak terlalu rame pembeli, pemilik usaha bisa mendapatkan untung bersih kira-kira sekitar diatas 1,5 juta perbulan, tanpa dia harus ikut kerja.
Sik yo, tak njemput anakku ndisik yo! Besok kalau ada waktu tak terusne maneh, Oke?!
Sorry lho yo!
Sepurane yo!
Temen iki, aku njaluk sepuro sing akeh yo!
Ojok gelo yo?!
Ojok kuapok yo!